Sabtu, 12 Januari 2013


Hingga 50 persen anak usia sekolah dan remaja, serta rata-rata 31,2 persen orang dewasa di Indonesia tidak biasa sarapan.

sarapan,penjual buah,beringharjo,yogyakartaIbu-ibu penjual buah-buahan dan sayuran di Pasar Beringharjo, Daerah Istimewa Yogyakarta (Priyadi Paripurnawan/Fotokita.net)

Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar 2010, 16,9 hingga 50 persen anak usia sekolah dan remaja, serta rata-rata 31,2 persen orang dewasa di Indonesia tidak biasa sarapan. 

Sebanyak 26,1 persen anak sekolah sekadar mengonsumsi minuman saat sarapan, seperti air putih, susu, atau teh. Dan sebanyak 44,6 persen mengonsumsi sarapan berkualitas rendah.

Untuk membudayakan atau membentuk kebiasaan sarapan sehat sehari-hari, maka dicanangkan Pekan Sarapan Nasional (Pesan) pada setiap 14 - 20 Februari mulai tahun 2013, demi upaya mewujudkan masyarakat Indonesia lebih sehat.

Deklarasi Pesan dilakukan oleh empat organisasi kesehatan gizi dan pangan di Indonesia, yaitu Perhimpunan Peminat Gizi dan Pangan Indonesia, Persatuan Ahli Gizi Indonesia, Perhimpunan Dokter Gizi Medik Indonesia, dan Perhimpunan Dokter Gizi Klinik Indonesia, hari Selasa (8/1) di Gedung Krida Bakti, Kantor Sekretariat Negara, Jakarta.

Ditjen Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak di Kementerian Kesehatan Slamet Riyadi Yuwono, menambahi, "Kegiatan ini amat mendukung tujuan pemerintah untuk perbaikan gizi dan pangan, antara lain permasalahan gizi seimbang dan stunting (anak balita dengan ukuran tubuh pendek)."

Melalui peningkatan kualitas sarapan, diharapkan dapat menunjang peningkatan kualitas generasi penerus bangsa yang sehat, cerdas, produktif.
Pada kesempatan itu, Hardinsyah, guru besar Departemen Gizi Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia IPB yang juga merupakan Ketua Umum Perhimpunan Peminat Gizi dan Pangan, menjelaskan peran penting sarapan berimbang sebagai bagian dari pemenuhan zat gizi di pagi hari yang dibutuhkan bagi otak dan fisik (stamina).

"Dengan sarapan pun, kita jadi jarang mengalami sakit kepala, telinga, atau pencernaan. Sarapan bermanfaat dalam membantu mencegah hipoglikemia, menstabilkan kadar glukosa darah, mengontrol berat badan, dan menghindari makan siang terlalu banyak. Seorang anak ketika anak tidak sarapan pagi, siangnya akan lapar dan makan berlebihan, termasuk ngemil, ini tidak sehat," ungkapnya.
(Gloria Samantha)

0 komentar:

Posting Komentar

Add My Facebook! Follow me on Twitter!