لَا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى يُقَاتِلَ الْمُسْلِمُونَ
الْيَهُودَ فَيَقْتُلُهُمْ الْمُسْلِمُونَ حَتَّى يَخْتَبِئَ
الْيَهُودِيُّ مِنْ وَرَاءِ الْحَجَرِ وَالشَّجَرِ فَيَقُولُ الْحَجَرُ
أَوْ الشَّجَرُ يَا
مُسْلِمُ يَا عَبْدَ اللَّهِ هَذَا يَهُودِيٌّ خَلْفِي
فَتَعَالَ فَاقْتُلْهُ إِلَّا الْغَرْقَدَ فَإِنَّهُ مِنْ شَجَرِ الْيَهُود
dakwatuna.com - ”Tidak
akan terjadi kiamat sehingga kaum muslimin berperang dengan
Yahudi. Maka kaum muslimin membunuh mereka sampai Yahudi bersembunyi di
belakang batu-batuan dan pohon-pohonan. Dan berkatalah batu dan
pohon:”Wahai muslim wahai hamba Allah ini Yahudi di belakangku, kemari
dan bunuhlah ia kecuali pohon Gorqhod karena ia adalah pohon Yahudi” (HR Muslim)
Dalam
sebuah hadits ketika Rasul shalallahu ‘alaihi wa sallam ditanya tentang
tafsir al-maghdhubi ‘alaihim (orang-orang yang dimurkai), Rasul
shalallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Mereka adalah Yahudi”. Sedangkan tafsir ad-dhaalliin (orang-orang yang sesat), Rasul shalallahu ‘alaihi wa sallam menjawab: “Nashrani” (HR Ahmad dan at-Tirmidzi).
Jawaban
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam atas tafsir surat al-Fatihah
ini mengisyaratkan tentang karakteristik Yahudi. Murka Allah atas
mereka adalah sebuah kesimpulan atas perjalanan panjang dari daftar
kejahatan dan kerusakan yang dilakukan oleh bangsa Yahudi sepanjang masa
di muka bumi. Dan kaum Yahudi bukan hanya dimurkai Allah, tetapi
dimurkai dan dimusuhi oleh mahluk Allah di langit dan di bumi.
Kemudian
di surat-surat dan ayat-ayat berikutnya Allah Ta’ala menceritakan
secara rinci watak dan perilaku Yahudi. Dan dalam dokumen resmi 24 pasal
protokol Yahudi, karakteristik mereka dijelaskannya secara lebih
mendalam, rinci dan panjang lebar tentang rencana kejahatan yang akan
dilakukan Yahudi dan penyikapannya terhadap orang-orang di luar Yahudi.
Yahudi Dan Bani Israil
Bani
Israil berasal dari kata Bani yang berarti keturunan dan Israil adalah
nama lain dari nabi Ya’qub AS putra Ishak as putra Ibrahim as. Israil
itu sendiri berasal dari bahasa Ibrani Isra berarti hamba dan iel
berarti Allah, yaitu hamba Allah atau Abdullah. Jadi Bani Israil adalah
suatu bangsa atau suatu kaum dari keturunan Ibrahim AS dari jalur
keturunan Ishak as. Kepada mereka diturunkan mayoritas para nabi dan
rasul. Dan Allah SWT memuliakan mereka dan mengangkat derajat mereka
atas semua mahlukNya pada masa tersebut.
Sebenarnya Bani Israel
adalah bangsa yang dipilih oleh Allah. Dari bangsa inilah Allah banyak
mengutus para nabi dan rasul seperti Ishak as, Ya’kub as, Yusuf as,
Daud, Sulaiman, Syauaib as, Musa as, Zakariya as, Yahya AS dan Isa as.
Tetapi setelah nabi terakhir berpindah ke Bani Isma’il maka mayoritas
mereka mengingkari ajaran tauhid yang dibawa nabi Muhammad shalallahu
‘alaihi wa sallam sebagaimana juga sebelumnya mereka banyak mengingkari
nabi-nabi dari bangsanya bahkan lebih dari itu banyak juga nabi-nabi
dari Bani Israel yang dibunuh di tangan mereka sendiri.
Sedangkan
Yahudi adalah nama agama yang dianut oleh sebagian Bani Israil yang
sudah jauh menyimpang dari ajaran yang dibawa oleh nabi Musa as. Kaum
Yahudi sekarang secara umum terdiri dari dua kategori besar. Pertama
disebut bangsa Sam (Semitic), kedua, adalah yang bukan Sam. Yahudi Sam
inilah yang secara historis keturunan Nabi Ibrahim as. Dan uniknya
Amerika Serikat sebagai negara besar dan Super Power Dunia dengan sangat
bangga menyebut dirinya dengan Paman Sam.
Perhatian Islam
terhadap Bani Israil sangat besar, hal ini karena terkait dengan risalah
yang dibawa oleh nabi-nabi Bani Israel dan pengingkaran mereka terhadap
para nabinya. Al-Qur’an menyebutkan 8 kali kata al-yahud, sekali kata
Yahudi, 2 kali kata Israil dan 42 kali kata Bani Israil. Dan kisah
tentang Bani Israil sangat banyak diceritakan dalam Al-Qur’an.
Realitas ini dapat diambil pelajarannya, di antaranya:
- Kepada mereka banyak diturunkan para nabi dan rasul
- Bani Israil banyak yang mengingkari para nabi dan rasul
- Sebagian Bani Israil membuat agama Yahudi dan sebagian lain membuat agama Nashrani yang menyimpang dari agama tauhid yang dibawa nabi Musa as. Dan nabi Isa as.
- Keburukan dan kejahatan watak Bani Israil agar tidak terulang pada umat Islam
- Umat Islam berhati-hati dan waspada terhadap permusuhan yang dilakukan oleh Bani Israil.
- Bani Israil adalah bangsa yang besar dan sebagiannya masih dapat diharapkan keislamannya terutama penganut agama Nashrani.
- Kaum Yahudi dinyatakan al-Qur’an yang paling keras permusuhannya terhadap umat Islam.
Permusuhan
bangsa Yahudi kepada orang-orang beriman berlipat ganda karena
berpindahnya kenabian dari Bani Israel ke Bani Ismail, dan karena sikap
mereka yang merasa lebih mulia, dan lebih dari itu karena mereka tidak
beriman kepada Allah. Permusuhan itu sudah berlangsung sangat lama
semenjak Muhammad shalallahu ‘alaihi wa sallam diangkat menjadi
rasul. Walaupun sebenarnya Bani Israel dan Bani Isma’il bertemu pada
satu titik ajaran dan keturunan yaitu Nabi Ibrahim as.
Nabi
Ibrahim as mempunyai dua putra, pertama Ismail as, dan anak-cucu dari
beliau disebut Bani Ismail. Putra yang kedua Ishak as, dan Ishak as
punya putra Ya’kub as. Dan Ya’kub disebut juga Israil sedangkan
keturunan Ya’kub disebut Bani Israil. Banyak di antara mereka yang
menjadi nabi tetapi banyak pula yang mengingkari nabinya.
Bahaya Yahudi Terhadap Dunia
Potret
dari kejahatan dan kerusakan yang dilakukan bangsa Yahudi sekarang
mewarnai seluruh sistem peradaban modern yang berpengaruh hampir di
seluruh dunia. Sistem ekonomi kapitalis dimana riba sebagai tulang
punggungnya, adalah sistem yang dibangun oleh orang-orang Yahudi. Dan
lobi Yahudi berusaha menguasai penguasa negara-negara maju, puncaknya
adalah AS. Semuanya dilakukan untuk kepentingan politik dan ekonomi
Zionisme Yahudi.
Sedangkan kejahatan secara fisik mereka ada di
negara Palestina. Al-Qur’an mengabadikan kejahatan Yahudi dalam beberapa
surat, di antaranya surat al-Israa’ atau surat Bani Israil.
“Dan
telah Kami tetapkan terhadap Bani Israil dalam Kitab itu, “Sesungguhnya
kamu akan membuat kerusakan di muka bumi ini dua kali dan pasti kamu
akan menyombongkan diri dengan kesombongan yang besar” (QS. al-Israa’: 4).
Pertarungan
abadi antara orang-orang beriman dengan Yahudi akan terus berjalan
sampai umat Islam mengalahkan dan melenyapkan kejahatannya. Rasulullah
shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Tidak akan
terjadi kiamat sehingga kaum muslimin berperang dengan Yahudi. Maka kaum
muslimin membunuh mereka sampai Yahudi bersembunyi di belakang
batu-batuan dan pohon-pohonan. Dan berkatalah batu dan pohon: ‘wahai muslim wahai hamba Allah ini Yahudi di belakangku, kemari dan bunuhlah’, ia kecuali pohon Gorqhod karena ia adalah pohon Yahudi” (HR Muslim)
Ini
adalah salah satu hadits di antara banyak hadits yang menceritakan
permusuhan dan peperangan yang terjadi antara umat Islam dengan Yahudi.
Lebih dari itu Al-Qur’an sudah sedemikian jelas menceritakan permusuhan
abadi antara bangsa Yahudi dengan umat Islam. Allah swt berfirman:
“Sesungguhnya
kamu dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap
orang-orang yang beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang
musyrik” (QS. Al-Maa-idah: 82).
Untuk mencengkeram mangsanya,
Yahudi selalu menggunakan lembaga-lembaga formal, baik lembaga sosial,
ekonomi, maupun politik, seperti; Free Mason Re, Rotary Club, Lions
Club, IMF, Bank Dunia, bahkan PBB. Lembaga-lembaga tersebut adalah
lembaga milik Yahudi atau dikuasai Yahudi. Karena begitu culasnya
Yahudi, mereka menjadi musuh bersama semua bangsa. Bukan hanya dimusuhi
semua bangsa, tetapi mereka juga di musuhi oleh mahluk Allah lainnya
seperti batu-batuan dan pohon-pohonan, sebagaimana diungkapkan dalam
hadits di atas.
Hadits tersebut mengisyaratkan bahwa Yahudi adalah
musuh abadi umat Islam bahkan umat manusia secara keseluruhan sampai
hari kiamat. Jika syetan adalah musuh abadi manusia, karena hasad kepada
Adam as, maka Yahudi adalah musuh abadi umat Islam karena hasad kepada
nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wa sallam dan umat Islam. Oleh karena
itu orang-orang yang dekat dengan Yahudi, ingin bekerja sama dalam suatu
urusan dan selalu membelanya, mereka adalah orang yang cacat imannya
dan merupakan agen Yahudi yang harus diwaspadai oleh umat Islam.
Protokalat Zionis VI banyak bicara tentang strategi ekonomi mereka, di antaranya menyebutkan:
Poin
1. Kita akan segera membentuk berbagai monopoli yang besar, penampungan
kekayaan yang sangat besar, yang dengannya bahkan kekayaan orang-orang
goyim (non Yahudi) yang besar sekalipun akan bergantung sedemikian rupa
pada pinjaman kita sehingga mereka akan tenggelam bersama dengan
pinjaman dari negara-negara pada hari setelah mereka mendapat hantaman
politik.
Poin 3. Dengan segala cara, kita harus membangun
kepentingan pemerintah adidaya kita dengan menghadirkannya sebagai
pelindung dan penyantun semua yang sukarela tunduk kepada kita.
Poin
7. Kita akan mendorong mereka untuk hidup bermewah-mewah tanpa batas,
sebagaimana yang telah kita lakukan sebelum ini. Kita akan tambah upah
kerja bagi kaum buruh. Berbarengan dengan itu kita akan naikkan harga
komoditi barang-barang kebutuhan pokok sebagai alasan karena buruknya
hasil panen. Juga akan kita sebarkan bibit kekacauan di kalangan kaum
pekerja industri dengan menggemarkan mereka bermabuk-mabukan minuman
keras dan Narkoba lainnya. Saat itu juga kita akan pakai semua sarana
untuk mengusir orang-orang yang pandai di antara mereka (goyim) dari
muka bumi. Kita tidak perlu memperhitungkan nasib mereka saat mereka
butuh pada kita. Kita akan memberikan konsep perbaikan nasib buruh
kepada para pekerja yang tertindas, untuk mencari jalan keluar dari
problem mereka di bidang ekonomi. Propaganda kita di bidang ekonomi akan
banyak membantu ke arah itu.
Permusuhan Yahudi Di Masa Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wa Sallam
Pada
saat Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam hijrah ke Madinah
benih-benih ketidaksukaan orang-orang Yahudi mulai muncul, apalagi
setelah nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wa sallam menguasai kota
Madinah. Orang-orang Yahudi di Madinah baik dari Bani Qoinuqa, Bani
Nadhir dan Bani Quraizhah walaupun sudah membuat perjanjian damai tetapi
berkali-kali mengkhianatinya bahkan melakukan permusuhan terhadap
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam dan kaum muslimin.
Konflik
antara umat Islam dengan Yahudi dari Bani Qoinuqa di Madinah terjadi
setelah perang Badar. Yahudi Bani Qoinuqa meremehkan kekuatan umat
Islam, kemenangan di perang Badar atas kaum kafir Quraisy mereka anggap
karena kaum muslimin menghadapi kelompok yang tidak pandai teknik
berperang. Bahkan mereka menantang perang dengan kaum muslimin.
Menghadapi tingkah mereka, Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam
berusaha menyabarkan diri dan sahabatnya. Tetapi hal ini tidak
berlangsung lama, karena terjadi insiden yang menimpa salah seorang
muslimah. Ketika itu ia sedang berada di pasar Bani Qoinuqa. Seorang
Yahudi mempermainkannya dan meminta agar ia membuka kerudungnya, tentu
saja muslimah tersebut menolak. Kemudian pada saat ia sedang lengah dan
duduk di suatu tempat, si Yahudi mengikatkan ujung kerudung muslimah
tersebut dengan tali pada sebuah batu, tentu saja ketika si muslimah itu
bangun tersingkaplah auratnya. Maka ia berteriak minta tolong. Seorang
muslim yang berada di dekatnya segera menolongnya dan membunuh si Yahudi
tadi, sebaliknya kemudian si muslim tadi pun dikeroyok sampai
meninggal. Maka orang-orang muslim minta tolong pada Rasulullah
shalallahu ‘alaihi wa sallam dan sahabat. Sehingga Rasul mengusir Yahudi
Bani Qoinuqa dari Madinah karena ulah mereka mengganggu seorang
muslimah.
Konflik kembali lagi terjadi, kali ini umat Islam
menghadapi Yahudi Bani Nadhir. Setelah perang Uhud Rasulullah shalallahu
‘alaihi wa sallam dan umat Islam mendatangi perkampungan Bani Nadhir
untuk meminta diyat (denda). Hal tersebut dilakukan sesuai perjanjian
yang telah dibuat, jika ada anggota masyarakat Madinah yang terbunuh,
mereka dikenakan diyat. Di depan Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam
mereka menyanggupi permintaan tersebut. Tetapi ketika Rasulullah
shalallahu ‘alaihi wa sallam sedang duduk bersandar di sebuah dinding
rumah, sekelompok Yahudi Bani Nadhir merencanakan percobaan pembunuhan
terhadap Muhammad shalallahu ‘alaihi wa sallam yaitu dengan menjatuhkan
batu dari atas rumah tempat Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam
duduk. Tetapi malaikat Jibril memberitahu kejadian tersebut dan
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam pulang ke Madinah. Selanjutnya
beliau datang lagi bersama sahabat yang lain mengusir Yahudi Bani Nadhir
dari Madinah.
Adapun Bani Quraidhah mereka mengkhianati
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam dalam perang Ahzab. Pada waktu
perang Ahzab Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam menghadapi musuh
multinasional dari luar Madinah pasukan kafir Quraisy bersekutu dengan
yang lain menghadapi Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam dan
sahabatnya. Sedangkan di dalam Madinah Yahudi Bani Quraidhah dan orang
Munafik mengkhianati umat Islam. Maka setelah perang Ahzab usai dan
kemenangan berada di pihak umat Islam Allah memerintahkan umat Islam
untuk menyerang Bani Quraidhah. Dan mereka pun berhasil dilumpuhkan dan
sebagiannya melarikan diri. Puncaknya umat Islam berhasil menghilangkan
gangguan kaum Yahudi Madinah dengan berhasil mengalahkan mereka di
Khaibar.
Begitulah permusuhan kaum Yahudi di masa Rasulullah
shalallahu ‘alaihi wa sallam. Di masa berikutnya permusuhan mereka tidak
padam malah semakin sengit dan keras. Mereka senantiasa mencari-cari
celah kelemahan umat Islam untuk dihantam dan dihancurkan.
Permusuhan Yahudi Di Masa Modern
Perjanjian-perjanjian
yang dilakukan oleh bangsa Yahudi dengan penguasa di negara-negara
muslim selalu saja merugikan kepentingan umat Islam. Walaupun begitu
setelah itu mereka khianati kembali. Perjanjian Camp David yang
dilakukan pemerintah Mesir dengan bangsa Yahudi mengakibatkan Mesir
menderita kerugian moril dan materiil yang sangat banyak. Begitu juga
perjanjian Gaza dan Arikha yang dilakukan antara PLO dengan Yahudi.
Perjanjian tersebut di samping merugikan bangsa muslim Palestina, lebih
diperparah lagi oleh pengkhianatan bangsa Yahudi dengan kejadian Tragedi
Masjid Ibrahim (Hebron) Al Khalil 12 Februari 1994, yaitu pembantaian
umat Islam di masjid Ibrahim saat mereka sedang melaksanakan shalat
Subuh berjamaah. Sekitar 100 mati syahid, 300 orang lainnya luka parah.
Dan
pembantaian Zionisme Yahudi atas umat Islam di Palestina akan terus
terjadi. Tragedi berdarah berulang kembali pada Senin 22 Juli 2002 M.
Pada malam berdarah yang penuh duka itu, militer rezim Imperialis Israel
menggempur kampung el Durj di kota Gaza dengan menggunakan pesawat F16
buatan Amerika. Sebuah adegan pembantaian kemanusiaan secara keji dan
biadab yang mengakibatkan 17 warga Palestina gugur, 3 di antaranya
wanita dan 11 lainnya anak-anak. Ditambah Asy Syahid Saalah Shahadah,
seorang pendiri dan pemimpin umum Brigade Izzuddin al Qassam, sayap
militer Gerakan Perlawanan Islam Hamas. Aksi pembantaian tersebut juga
melukai 176 warga, 115 di antaranya dalam kondisi kritis.
Dan pada
hari Senin, 22 Maret 2004, pemimpin Spiritual Hamas Sheikh Ahmad Yasin
mendapat giliran keganasan Yahudi. Tiga rudal Zionis menerjang tubuh
lumpuhnya yang ringkih. Pada hari itu beliau dibantu oleh dua
pengawalnya menuju Masjid Mujamah Al-Islami. Letaknya kira-kira hanya
200 meter dari rumahnya. Sheikh Yassin menunggu hingga azan subuh yang
jatuh pada sekitar pukul 03:00 GMT (waktu internasional). Usai
menuntaskan shalatnya para jama’ah seperti biasa, berkerumun untuk
menyalaminya. Kemudian menanyakan tentang kesehatan beliau, seakan para
jama’ah ingin mengucapkan salam perpisahan kepada pria yang tak pernah
kenal menyerah kepada penjajah Zionis itu.
Ketika dua pembantunya
menolong mendorong kursi rodanya keluar, lalu kira-kira hanya berjarak
40 meter dari pintu masjid, sebuah helikopter Apache buatan AS
menghujamkan 3 rudalnya ke arah tubuh renta itu. Salah satunya tepat
menimpa langsung ke tubuh Sheikh Yasin. Seketika itu juga Yasin menemui
syahidnya, suatu momentum yang sesungguhnya telah lama dinanti-nanti
pria yang seluruh tubuhnya lumpuh total itu.
Segera setelah
pemboman itu, sejumlah ambulan menghambur ke lokasi kejadian dengan
membunyikan sirenenya. Bunyi raungan sirene bercampur bau mesiu yang
menyengat hidung, lalu ditingkahi kesibukan para jama’ah masjid,
semuanya menyatu di lokasi pemboman. Tubuh Sheikh Yassin dan 8 jasad
lainnya, serta cairan putih otak pemimpin spiritual Hamas itu, kelihatan
tercecer di jalan. Dua anak Yasin yang sudah dewasa, Abdul Hadi dan
Abdul Hamid, selamat dari keganasan serangan Israel. Keduanya termasuk
di antara korban rudal-rudal Zionis, yang kini kondisi luka-luka mereka
sangat serius.
Teror dan pembantaian Zionisme Yahudi atas non
Yahudi adalah aqidah mereka. Mantan PM Israel Begin berkata: “Warga
Palestina itu hanya sekedar kecoa-kecoa yang harus dienyahkan.” Dia
kemudian melanjutkan komentarnya: “Kita harus sadar dan tahu bahwa tidak
ada tempat di negeri ini untuk dua bangsa. Maka satu-satunya solusi
adalah Palestina tanpa bangsa Arab dan tidak ada jalan selain
pendeportasian bangsa Arab ke negara-negara tetangga, dideportasi
semuanya tanpa ada pengecualian. Dan di sini, harus tidak ada suatu desa
atau keluarga Arab manapun.” Ungkapan para tokoh Yahudi tidak lain dari
aqidah mereka yang mengikuti dan mencontoh nabi dan kitab mereka. Nabi
Ezekeil berkata: “Jangan belas kasihan kepada mata-matamu, jangan ampuni
orang tua, pemuda, gadis, anak-anak dan kaum wanita. Bunuhlah mereka
semua.” Talmud juga berkata: “Termasuk suatu keadilan jika orang Yahudi
membunuh orang kafir dengan tangannya, sebab mengalirkan darah orang
kafir itu sebuah bentuk pemberian korban kepada Tuhan.”
Yahudi Di Indonesia
Masuknya
Yahudi ke Indonesia berbarengan dengan masuknya penjajah Belanda ke
Indonesia. Dan banyak literatur yang menyebutkan bahwa Yahudi masuk
bersama penjajah melalui jalur bisnis. Dan dikenallah jalur bisnis
Belanda dengan nama VOC. Mayoritas kekayaan bangsa Indonesia diperas dan
dirampok oleh penjajah Belanda. Kondisi krisis yang ada sekarang tidak
lepas dari pengaruh penjajah Belanda dan peran Yahudi di belakangnya.
Cengkraman
Yahudi di masa Orde Baru semakin kokoh. Tim ekonomi Indonesia dikuasai
oleh orang-orang yang berkiblat pada barat, dimana IMF dan Bank Dunia
menjadi pilar utamanya dalam ekonomi. Bahkan, dominasi penguasaan tim
ekonomi itu terjadi sampai sekarang. George Soros sang penghancur
ekonomi Indonesia sudah mulai masuk menguasai beberapa saham di
Indonesia. Perjanjian pemerintah Indonesia dengan perusahaan Freeport
milik Yahudi sangat merugikan bangsa Indonesia. Kekayaan alamnya
dikuras, alamnya rusak sedang pemerintah Indonesia tidak berdaya
menghadapi kuatnya lobi Yahudi yang dipimpin mantan menteri Luar Negeri
Amerika Henry Kisingger. Dominasi Yahudi di Indonesia sudah sangat
mengerikan, kondisi terakhir sudah mulai menguasai aset-aset vital milik
bangsa Indonesia. Penguasaan itu melalui siasat yang bernama
privatisasi. Dan mulailah perpindahan aset bangsa ke tangan asing
terjadi, dari mulai BCA, PT. Indosat sampai yang terakhir perusahaan
rokok PT Sampoerna.
Yahudi dan juga ada di belakang memback up
dana bagi aliran-aliran sesat di Indonesia. Begitu juga simbol-simbol
Yahudi banyak dipakai oleh kalangan muda Indonesia, di antaranya grup
musik Dewa. Demikianlah Bangsa Yahudi, mereka selalu berada di belakang
setiap kejahatan dan kehancuran yang menimpa dunia. Perang Dunia I yang
disusul jatuhnya khilafah Islam Turki Utsmani, Perang Dunia II yang
mengakibatkan penjajahan dunia Barat atas dunia Islam, merajalelanya
penyakit Aids, pesatnya ekonomi Riba’, merebaknya NARKOBA, film-film
porno dan seks bebas dll. Yahudi memiliki andil yang sangat besar pada
itu semua.
Kehancuran Yahudi Di Palestina
Taqdir
Allah telah menetapkan bahwa mereka akan dihancurkan Allah melalui
orang-orang beriman. Allah akan menggiring mereka pada satu tempat di
bumi Palestina untuk dihancurkan oleh tentara-tentara Allah.
“Tidak
akan terjadi kiamat sehingga kaum muslimin berperang dengan Yahudi.
Maka kaum muslimin membunuh mereka sampai Yahudi bersembunyi di belakang
batu-batuan dan pohon-pohonan. Dan berkatalah batu dan pohon: ‘wahai muslim wahai hamba Allah ini Yahudi di belakangku, kemari dan bunuhlah’, ia kecuali pohon Gorqhod karena ia adalah pohon Yahudi.” (HR Muslim)
0 komentar:
Posting Komentar