Jumat, 02 November 2012

Penghargaan ini diperuntukkan bagi para insan yang memberikan kontribusi besar ke dalam masyarakatnya, memajukan kesejahteraan daerahnya.

baca,anak,bukuDua siswi sd sekolah MASTER (masjid terminal) membaca buku bacaan yang didapat dari kunjungan perpustakaan keliling wilayah dinas Kota Depok, Jawa Barat. (Roni Kuncoro/Fotokita.net)
 
Di Boyolali, Jawa Tengah, seorang pemuda bernama Noviyanto membuat sebuah gebrakan. Walaupun punya latar belakang pendidikan arsitektur, ia mendirikan Koperasi Unit Desa yang berfokus pada pembuatan keju.


Boyolali sebagai wilayah asal Noviyanto memang dikenal sebagai produsen susu yang cukup signifikan. Namun,ada berbagai kondisi yang malah merugikan masyarakat setempat. Berkat KUD yang didirikan Noviyanto, kini kondisi warga lokal semakin membaik.

Jauh dari Boyolali, Harianto Albarr punya ambisi lain. Berbekal kepedulian, ia mendirikan sebuah kincir air pembangkit listrik untuk menerangi kampung halamannya, Desa Bacu-bacu di Makassar, Sulawesi Selatan. Sebelumnya, tidak pernah ada listrik mampir di tempat itu. Alhasil, 1.500 penduduk kini punya kehidupan yang lebih baik. Desa menjadi lebih hidup, dan aktivitas berjalan hingga malam hari.
Lain lagi dengan Eko Cahyono. Berkat kerja kerasnya, kini berdiri 26 perpustakaan di 35 desa yang berlokasi di sekitar Kabupaten Malang, Jawa Timur. Kecemasannya melihat anak-anak yang putus sekolah mendorongnya untuk mewujudkan niat mulia membuka perpustakaan keliling.

Eko, Harianto, dan Noviyanto adalah tiga dari lima finalis SATU Indonesia Awards. Penghargaan yang diperuntukkan bagi para insan yang memberikan kontribusi besar ke dalam masyarakatnya, memajukan kesejahteraan daerahnya.
Kisah-kisah membanggakan ini diyakini bisa mewakili semangat yang perlu dihimpun bagi para insan muda Nusantara. Terbukti, perubahan tidak melulu lahir dari sesuatu yang besar. Berangkat dari sebuah mimpi sederhana pun ternyata bisa berbuah baik.

Eko Cahyono akhirnya keluar sebagai pemenang favorit pilihan masyarakat. Eko yang berhak atas hadiah uang Rp10 juta dipilih melalui jajak pendapat yang dilakukan sejak 25 September hingga 23 Oktober 2012.
Malam penghargaan SATU Indonesia Awards dilangsungkan pada hari Rabu 24 Oktober 2012. Bertempat di Jakarta Convention Center, malam penghargaan ini juga dihadiri tim penjurian yang terdiri dari: Rachmat Witoelar, Nila Moeloek, Fasli Jalal, Tri Mumpuni, Onno Purbo serta perwakilan dari PT Astra International Tbk dan Tempo Media Group.
(Teguh Wicaksono)

0 komentar:

Posting Komentar

Add My Facebook! Follow me on Twitter!